RANGKUMAN
MANAJEMEN PROYEK DAN MANAJEMEN RESIKO
Disusun oleh:
1. Hariawan Nur Fajri (24114797)
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017
BAB I PENGENALAN MANAJEMEN PROYEK
Pengertian Proyek dan Manajemen
Proyek
Proyek adalah rangkaian usaha dalam jangka waktu tertentu yang bertujuan
untuk menghasilkan sebuah produk atau jasa unik tertentu , dilaksanakan oleh
manusia dengan memanfaatkan berbagai sumber daya melalui rangkaian proses
perencanaan, eksekusi dan kontrol.
Contoh Proyek :
-
Membuat desain baru kendaraan di zaman sekarang.
-
Mengembangkan produk baru
-
Membangun sebuah gedung atau fasilitas dalam sebuah lingkungan
-
Membuat perubahan dalam struktur organisasi.
· Proyek
memiliki jangka waktu tertentu yang berarti bahwa rangkaian aktivitas tersebut
memiliki titik mulai dan titik selesai yang pasti (ditargetkan).
· Bersifat
unik yang berarti bahwa tidak ada proyek yang menghasil kan produk atau jasa
yang identik.
Manajemen Proyek yaitu penerapan pengetahuan, kompetensi, keahlian, peralatan,
metodologi, dan teknik didalam proses pengelolaan sebuah proyek
sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan harapan berbagai pihak yang
berkepentingan (stakeholders) dari proyek tersebut.
Kendala-kendala Manajemen Proyek
· Proyek
harus beroperasi dalam lingkungan organisasi yang luas.
· Manajer
proyek perlu mengambil pandangan holistik atau sistem proyek dan mengerti
bagaimana terletak didalam organisasi besar.
Keuntungan menggunakan formal
manajemen proyek
· Kontrol
yang lebih baik di bidang keuangan, fisik, dan SDM
· Meningkatnya
relasi dengan customer
· Waktu
pembangunan yang lebih singkat
· Biaya
yang lebih rendah
· Kualitas
lebih tinggi & meningkatnya reliabilitas
· Keuntungan
yang lebih besar
· Meningkatnya
produktivitas
· Koordinasi
yang lebih baik
· Moral
pekerja lebih baik
Alat dan Tehnik Manajemen Proyek
Alat dan tehnik manajemen proyek membantu manajer proyek maupun timnya dari
berbagai aspek manejemen proyek.
· Analisis
waktu, bagan Gantt, dan diagram network.
· Perkiraan
biaya
· Perkiraan
ruang lingkup
Etika dalam
Manajemen Proyek
Seorang PMP harus mengikuti kode etik yang ada. Karena kode etik adalah begian
penting dari semua manajemen proyek dan seorang PMP harus bertanggung jawab
secara professional.
BAB II KONTEKS MANAJEMEN PROYEK DAN
TI
Konteks Manajemen Proyek & TI
Manajemen merupakan proses terpadu dimana individu-individu sebagai bagian dari
organisasi dilibatkan untuk memelihara, mengembangkan, mengendalikan, dan
menjalankan program-program, yang kesemuanya diarahkan pada sasaran yang telah
ditetapkan dan berlangsung menerus seiring dehgan berjalannya waktu. Supaya
proses manajemen dapat berlangsung sangkil dan mangkus diperlukan sistem serta
struktur organisasi yang memadai dengan program yang berorientasi pada
tercapainya sasaran. Organisasi berfungsi sebagai wahana untuk menuangkan
konsep atau karya-karya manajerial dari individu-individu yang terlibat dalam
mengemban tanggung jawab manajemen. Manajemen dapat dipandang sebagai suatu
rangkaian beberapa tanggung jawab fungsional yang berhubungan erat satu sama
lain dan secara keseluruhan membentuk jaringan kerja yang teratur serta
sistematis. Jaringan kerja tersebut jangan sekali-kali ditafsirkan hanya
sebagai gabungan satuan-satuan atau tahapan kegiatan yang terpisah, tetapi
keseluruhannya merupakan suatu set atau kesatuan interaksi kegiatan-kegiatan.
Untuk tujuan analisis ataupun menguraikannya, tentunya dapat saja dicuplik
fungsi tertentu dari set, tetapi harus dengan selalu mengingat bahwa sesuatu
kegiatan pada fungsi tertentu mempunyai hubungan dan berdampak terhadap satu
atau lebih fungsi lainnya.
tugas utamanya adalah mengelola bagian organisasi yang menjadi tanggung
jawabnya agar berjalan sesuai dengan rencana sehingga dapat: (1) mencapai
tujuan organisasi dengan meng¬gunakan sesedikit mungkin masukan sumber daya,
sejak dari yang berbentuk modal (dana), material (bahan), usaha (kegiatan),
waktu, sampai yang berwujud ketidakpuasan manusiawi atas keadaan yang ada,
ataupun (2) membawakan tugasnya untuk mencapai tujuan organisasi semaksimal
mungkin berdasarkan pada sumber daya yang tersedia.
Pengertian sistem manajemen adalah sebagai suatu set yang terdiri atas susunan
terpadu dari konsep-konsep, dasar-dasar pengertian, atau teknik-teknik
penanganan yang berkaitan dengan manajemen. Sehingga konsep sistem manajemen
proyek dapat diartikan sebagai penataan serta pengorganisasian atas
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan manajemen proyek. Sistem
manajemen proyek disusun dan dijabarkan menjadi seperangkat pengertian,
pedoman, alat-alat, dan petunjuk tata cara pelaksanaan, sehingga mampu
menghubungkan kesenjangan persepsi, membangun kesamaan bahasa, serta mampu
mewujudkan suatu bentuk kerjasama dan koordinasi di antara satuan organisasi
pelaksananya. Mengingat kegiatan-kegiatan individual di dalam proyek membentuk
hubungan saling ketergantungan kompleks, perlu selalu ditumbuhkan keserasian
hubungan kerja yang mangkus di antara para pelaksananya.
Model Sistem Manajemen
Definisi Model
Model adalah penyederhanaan (abstraction) dari
sesuatu. Model juga merupakan perwakilan sejumlah objek atau aktivitas yang
disebut dengan entitas (entity). Biasanya manajer menggunakan model untuk
memecahkan suatu masalah.
Jenis-jenis Model
· Model
Fisik adalah penggambaran entitas dalam bentuk tiga dimensi. Model fisik
berukuran lebih kecil dari aslinya dan biasanya yang digunakan dalam dunia
bisnis berupa prototype model baru. Model fisik membantu suatu tujuan yang
tidak dapat dipenuhi oleh benda nyata. Contohnya investor pusat perbelanjaan
dan pembuat mobil dapat membuat sejumlah perubahan dengan lebih murah melalui
rancangan model fisik mereka dibandingkan dengan produk akhir.
· Model
Naratif adalah penggambarkan entitas secara lisan atau tulisan. Semua
komunikasi bisnis adalah model naratif, sehingga model naratif merupakan model
yang paling popular dan paling sering digunakan oleh pihak manajemen.
· Model
Grafik adalah model yang mewakili entitasnya dengan menggunakan garis, simbol
& bentuk dengan sedikit penjelasan naratif. Misalnya laporan keuangan
ditambah dengan grafik berwarna untuk meperjelas, flowchart, DFD dalam
pembuatan database
· Model
Matematis adalah model yang disajikan dengan rumus matematika atau persamaan.
Misalkan dalam perhitungan BEP (Break even point) menggunakan rumus BEP = TFC /
P – C. keterangannya (BEP : Break Event Point, TFC : Total Fixed Cost, P :
Price, C : Cost). Model ini seringkali digunakan manajemen untuk kegiatan
bisnis, atau untuk prediksi, analisis dll. Karena model ini merupakan model
dengan ketelitian tinggi, namun seringkali model ini juga tidak disukai karena
disajikan dengan rumit. Sesuai dengan tingkat keperluannya saja maka model ini digunakan.
Kegunaan Model
Terdapat tiga kegunaan model diantaranya :
· Mempermudah
Pengertian
Suatu model pasti lebih sederhana daripada entitasnya.
Entitas lebih mudah dimengerti jika elemen-elemennya dan hubungannya disajikan
secara sederhana.
· Mempermudah
Komunikasi
Suatu model digunakan karena pada umumnya setelah
pemecahan masalah manajer akan mengkomunikasikan baik hasil maupun keputusan
kepada pihak-pihak yang terhubung, maka model system sangat dugunakan agar
mempermudah jalur komunikasinya.
· Memperkirakan
Masa Depan
Khususnya dalam model matematika, model ini dapat
memperkirakan apa yang akan terjadi di masa depan,namun tidak seratus persen
akurat. Karena banyak data yang dimasukkan ke dalam model biasanya didasarkan
atas berbagai asumsi, manajer juga harus menggunakan pertimbangan dan intuisi
untuk mengevaluasi model.
Model Sistem Umum
Model system umum adalah pendekatan yang dilakukan berdasarkan penggunaan
komputer dalam bisnis, mencakup hal semua sistem informasi di segala jenis
organisasi, dan sarana yang digunakan.
Model system umum terdiri dari system fisik dan sistem
konseptual. Demikian akan dijelaskan sedikit mengenai kedua system ini.
· System
Fisik
System fisik merupakan system yang terbuka yang
berhubungan dengan lingkunganya, sering diibaratkan perusahaan mengubah
sumberdaya (input) menjadi produk (output).
· System
konseptual
System konseptual adalah sebagian sistem terbuka yang
dapat mengendalikan operasinya sendiri. Pengendalian dicapai dengan menggunakan
lingkaran yang terdapat di dalam sistem. Lingkaran tersebut dinamakan lingkaran
umpan balik, lingkaran ini menyediakan suatu jalur bagi sinyal-sinyal dari
sistem ke mekanisme pengendalian dan sebaliknya.
Mekanisme pengendalian adalah sejenis alat yang
menggunakan sinyal umpan balik untuk mengevaluasi kinerja sistem dan menentukan
apakah perlu dilakukan tindakan perbaikan.
System lingkaran tersebut dibedakan menjadi 2 jenis
yakni system lingkaran terbuka dan system lingkaran tertutup. Sistem Lingkaran
Terbuka adalah suatu sistem tanpa lingkaran umpan balik atau mekanisme
pengendalian. Perusahaan bisnis yang menggunakan konsep ini hanya sedikit.
Perusahaan-perusahaan tersebut menggunakan sistem terbuka, tetapi umpan balik
dan mekanise pengendaliannya tidak bekerja sebagaimana mestinya. Perusahaan itu
mulai pada suatu jalan dan tidak pernah berganti arah. Jika perusahaan
kehilangan kendali, tidak ada yang dilakukan untuk mengendalikan keseimbangan. Hasilnya
adalah kehancuran sistem (kebangkrutan). Sedangkan Sistem Lingkaran Tertutup
adalah suatu sistem yang memiliki lingkaran umpan balik dan mekanisme
pengendalian. Sistem tersebut dapat mengendalikan output-nya dengan membuat
penyesuaian-penyesuaian pada input-nya.
BAB III GRUP PROSES MANAJEMEN PROYEK
Grup proses manajemen proyek
Dalam sebuah manajemen proyek terdapat sejumlah proses yang saling berkaitan
antara yang satu dengan yang lainnya, dan tiap-tiap proses tersebut membentuk
suatu grup proses Dalam manajemen proyek terdapat 5 grup proses yaitu :
· INISIASI :
yaitu
dilakukannya pendefinisian proyek
· PERENCANAAN PROYEK :
yaitu
mendefinisikan dan merinci tujuan proyek, serta merencanakan aktivitas
aktivitas yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan proyek itu sendiri dan
sesuai batasan yang telah disepakati.
· EKSEKUSI:
yaitu
mengintegrasikan semua sumber daya yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan
proyek, dengan melaksanakan apa yang sudah direncanakan.
· KONTROL :
mengukur dan
memonitor secara berkala kemajuan proyek serta mengidentifikasi adanya
penyelewengan pelaksanaan dari rencana yang sudah dibuat sebelumnya.
· Akhir melakukan formalisasi hasil proyek berupa barang atau jasa yang dihasilkan
dari proyek.
Hubungan
antara Grup proses dan area Knowledge
Knowledge berperan penting dalam sebuah manajemen proyek terutama dalam
pengawasan grup proses manajemen proyek. Dimana grup proses adalah suatu
rencana demi kelancaraan proyek agar lebih mudah dalam memulai proyek dan tugas
knowledge ialah memonitor segala hal dari berbagai aspek yang terjadi didalam
grup proses.
BAB IV PROJECT INTEGRATION
MANAGEMENT (MANAJEMEN INTEGRASI)
MANAJEMEN INTEGRASI PROYEK
Manajemen integrasi proyek mencakup proses-proses
dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk mengindentifikasi, mendefinisikan,
menggabungkan, menyatukan, dan mengkoordinasikan berbagai macam proses dan
kegiatan di dalam proses manajemen proyek. Terutama berkaitan dengan
mengintegrasikan proses-proses yang ada di dalam kegiatan manajemen proyek yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan proyek secara efektif.
Proses-proses utama dalam manajemen integrasi proyek:
· Membuat Project Charter (Develop Project Charter)
Proses pembuatan sebuah dokumen yang
secara formal mengesahkan keberadaan sebuah proyek dan memberikan manajer
proyek kewenangan untuk menetapkan sumber daya organisasi yang akan digunakan
dalam kegiatan proyek.
· Membuat
Rencana Manajemen Proyek (Develop Project Management Plan)
Proses penetapan, persiapan, dan
koordinasi semua rencanasubsidiary dan
mengintegrasikan rencana-rencana tersebut ke dalam suatu rencana proyek yang
komprehensif.
· Mengarahkan
dan Mengelola Pelaksanaan Pekerjaan Proyek (Direct and Manage Project Work)
Proses pengarahan dan pelaksanaan
kegiatan-kegiatan yang sudah ditetapkan di dalam rencana manajemen proyek serta
menerapkan perubahan yang sudah disetujui untuk mencapai sasaran proyek.
· Memantau
dan Mengendalikan Pelaksanaan Pekerjaan Proyek (Monitor and Control Project
Work)
Proses pemonitoran, peninjauan, dan
pelaporan perkembangan dari proyek terhadap sasaran kinerja proyek seperti yang
telah ditetapkan dalam rencana manajemen proyek.
Melaksanakan Pengontrolan Perubahan yang Terintegrasi
(Perform Integrated Change Control)
· Proses
peninjauan semua usulan perubahan; menyetujui perubahan dan mengelola perubahan
ke dalam pelaksanaan, aset proses organisasi, dokumen proyek, dan rencana
manajemen proyek dan mengkomunikasikan disposisi hal-hal tersebut.
Penutupan Proyek (Close Project or Phase)
Proses penyelesaian semua
kegiatan-kegiatan di dalam pelaksanaan manajemen proyek dimana proyek telah
berakhir secara formal.
BAB V
PROJECT SCOPE MANAGEMENT (MANAJEMEN RUANG LINGKUP)
Project Scope Management
Adalah suatu kegiatan untuk meyakinkan bahwa semua kegiatan yang dilakukan
telah mencakupi semua requirement yang telah didefinisikan, dan tidak terdapat
kegiatan tambahan yang tidak berhubungan dengan requirement.
Scope pada dasarnya dapat
mengacu pada dua pengertian : Product Scope dan Project Scope.
Product Scope adalah fitur dan fungsi yang merupakan karakteristik dari produk
atau layanan yang dihasilkan, Sedangkan Project Scope adalah Kegiatan yang
dilakukan untuk menghasulkan produk atau layanan
Proses Projeck Scope Management
· Plan
Scope Management (Management perencanaan ruang lingkup), adalah kegiatan
untuk mendokumentasikan pendefinisian, proses validasi, dan pengontrolan
Proyek. Tujuannya adalah untuk memberikan arahan tentang cara scope pengelolaan
dalam proyek
· Mengumpulkan
Requirement, adalah kegiatan untuk mengumpulkan kebutuhan dari Stakeholder.
Pada tahap ini, input yang diperlukan diantaranya : Scope management plan,
requirement management plan, stakeholder management plan, Project Charter, dan
Stakeholder Register. Input ini kemudian diproses dengan beberapa cara seperti
interview, analisis
dokumen, dan membuat prototype. Output yang diperoleh pada tahap ini adalah
requirement documentation dan requirement traceability matrix.
· Mendefinisikan
Scope (ruang lingkup). Pada tahap ini, dilakukan pemilihan requirement
berdasarkan requirement yang telah dikumpulkan pada tahap sebelumnya. Pada
tahap ini, dibuat deskripsi lengkap tentang proyek dan produk, atau layanan
· Membuat
WBS (Work Breakdown Structure). Pada tahap ini, dilakukan pemecahan
pekerjaan agar lebih mudah dilakukan.
· Memvalidasi
Scope. Proses validasi ini dilakukan berdasarkan Control Quality yang
ditinjau oleh Customer atau Sponsor.
· Mengontol
Scope, adalah proses untuk memantau status dari suatu proyek dan scope
produk serta mengelola perubahan pada scope
BAB VI
PROJECT TIME MANAGEMENT (MANAJEMEN WAKTU)
Proses Manajemen Waktu Proyek
Definisi Aktivitas merupakan identifikasi aktivitas khusus yang harus
dilakukan oleh anggota tim proyek dan stakeholder untuk menghasilkan deliverables.
Aktivitas atau tugas adl elemen pekerjaan yg biasanya ditemukan pd proyek yang
membutuhkan durasi, biaya, dan sumberdaya
Jadwal proyek menjadi dokumen mendasar yg mengawali proyek. Project charter
mencakup tanggal mulai dan berakhirnya proyek, juga mengenai informasi
anggaran. Pernyataan lingkup dan Work Breakdown Structure(WBS) membantu
bagaimana proyek akan dilaksanakan.
Definisi aktivitas mencakup pengembangan WBS yang lebih rinci dan penjelasan yg
mendukung pengertian tentang bagaimana pekerjaan akan dilakukan, sehingga dapat
dibuat estimasi biaya dan durasi pekerjaan yangg realistis.
1.
Daftar Aktivitas dan Atributnya
Daftar aktivitas adalah tabulasi
aktivitas yang akan dimasukkan ke jadwal proyek. Daftar ini harus mencakup:
•
Nama aktivitas
•
Nomor atau identitas aktivitas
•
Deskripsi singkat ttg aktivitas
Atribut aktivitas menyediakan
informasi yang lebih banyak tentang setiap aktivitas, misalnya tentang
aktivitas sebelumnya, aktivitas sesudahnya, relasi logis, kebutuhan sumberdaya,
hambatan- hambatan, tanggal final, dan asumsi-asumsi terkait aktivitas
2.
Milestone
Milestone adalah kejadian penting
yang biasanya tdk mempunyai durasi. Seringkali dibutuhkan bbrp aktivitas dan
byk pekerjaan untuk menyelesaikan sebuah milestone. Milestone merupakan tool
yang sangat berguna untuk membuat tujuan jadwal dan memantau perkembangan
(progress). Misalnya:
•
Penyelesaian penandatanganan dokumen-dokumen penting oleh customer
•
Penyelesaian produk-produk spesifik
Pengurutan Aktivitas merupakan identifikasi dan dokumentasi keterkaitan antar
aktivitas proyek. Mencakup peninjauan kembali aktivitas-aktivitas yang harus
dikerjakan dan menentukan ketergantungannya satu dengan yang lain. Ketergantungan
atau hubungan antar aktivitas terkait dengan pengurutan aktivitas atau
tugas-tugas proyek. Harus ditentukan ketergantungan antar aktivitas untuk
kepentingan critical path analysis.
Tipe Ketergantungan
•
Ketergantungan mandatori: sejalan dengan sifat pekerjaan yang akan
dilakukan dalam proyek atau sering disebut juga hard logic.
•
Ketergantungan diskresionari: ditentukan oleh tim proyek atau
sering disebut soft logicdan harus digunakan dengan hati-hati karena
kemungkinan akan membatasi pilihan penjadwalan yang sesudahnya.
•
Ketergantungan eksternal: mencakup hubungan antara aktivitas proyek dan
aktivitas non proyek
BAB VII PROJECT COST MANAGEMENT
(MANAJEMEN BIAYA)
Pengertian Cost dan Project Cost
Management
Cost atau Biaya adalah semua sumber daya yang harus
dikorbankan untuk mencapai tujuan spesifik atau untuk mendapat sesuatu sebagai
gantinya.Biaya pada umumnya diukur dalam satuan keuangan seperti dollar,
rupiah, dsb
Project Cost Manajemen atau Manajemen Biaya Proyek
adalah proses yang dibutuhkan untuk menjamin bahwa proyek dapat diselesaikan
sesuai dengan budget yang telah disepakati.
Proses Project Cost Management
Terdapat 3 proses dalam biaya manajemen proyek
yaitu:
• Cost
estimating
Cost estimating melibatkan pengembangan suatu perkiraan atau estimasi biaya
dari resource yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proyek. Project manager
harus menentukan estimasi biaya dengan teliti jika ingin menylesaikan proyek
dengan batasan biaya yang ada. Salah satu hasil penting dari project cost
management adalah suatu cost estimate. Secara normal project manajer
mempersiapkan beberapa tipe dari cost estimate untuk banyak proyek. Ada tiga
tipe cost estimating, yaitu : Rough order magnitude (ROM) estimate, Budgetary
estimate, dan Definitive estimate. Cost management plan adalah suatu dokumen
yang menggambarkan bagaimana organisasi akan mengatur perbedaan biaya dalam
proyek.
• Cost
budgeting
Cost budgeting melibatkan pengalokasian estimasi biaya untuk pekerjaan
perorangan dalam setiap waktu. Pekerjaan tersebut didasari pada WBS proyek yang
dikerjakan. Tujuan utama dari cost budgeting adalah untuk menghasilkan suatu
cost baseline untuk memastikan performa proyek dan kebutuhan proyek. Suatu cost
baseline adlah suatu tahapan waktu dari budget yang digunakan oleh project
manager untuk memastikan dan memantau penggunaan biaya. Cost budgeting juga
menyediakan informasi untuk pembiayaan kebutuhan.
• Cost
control
Project cost control termasuk memantau penggunaan biaya, dan memastikan hanya
perubahan proyek yang sesuai yang dimasukkan dalam suatu cost baseline yang
telah ditinjau kembali dan menginformasikan stakeholder mengenai perubahan
proyek yang disahkan yang akan mempengaruhi biaya. Cost baseline, performace
report, perubahan yang diinginkan, dan pembiayaan kebutuhan proyek merupakan
input untuk proses cost control.
BAB VIII PROJECT QUALITY MANAJEMENT(MANAJEMEN
KUALITAS)
Project Quality Management
Project Quality Management adalah proses yang dilakukan, untuk
menjamin proyek dapat memenuhi kebutuhan yang telah disepakati, melalui
aturan-aturan mengenai kualitas, prosedur ataupun guidelines. Merupakan
semua aktivitas yang dilakukan oleh organisasi proyek untuk memberikan jaminan
tentang kabijakan kualitas, tujuan dan tanggung jawab dari pelaksanaan proyek
agar proyek dapat memenuhi kebutuhan yang sudah disepakati.
Kualitas yang dimaksud disini biasanya memiliki hubungan keterkaitan yang sangat
erat dengan sejumlah standar internasional, seperti contohnya ISO sebagai
panduan sistem manajemen mutu (misalnya dalam pembuatan aplikasi diperhatikan
kaidah buku software engineering yang memenuhi software quality
assurance).
Kesepakatan ini dapat terukur melalui parameter conformance to
requirements (proses dan produk proyek memenuhi spesifikasi) dan fitness
for use (produk dapat digunakan sesuai maksud dan tujuannya). Proses
ini berinteraksi satu sama lain serta berinteraksi dengan proses di
bidang pengetahuan lain. Setiap proses dapat melibatkan usaha
dari satu atau lebih orang atau kelompok berdasarkan pada
persyaratan proyek.
Modern Quality Management dan Quality Experts
· Membutuhkan
kepuasan pelanggan.
· Lebih
suka pencegahan untuk inspeksi.
· Mengenali
tanggung jawab manajemen untuk kualitas.
Ahli kualitas perlu diperhatikan termasuk Deming, Juran, Crosby, Ishikawa,
Taguchi, dan Feigenbaum. Quality Expert. Deming terkenal untuk karyanya dalam
membangun kembali Jepang dan 14 nya Poin untuk Manajemen. Juran menulis Quality
Control Handbook dan sepuluh langkah untuk peningkatan kualitas.
Crosby menulis Quality is Free dan menyarankan bahwa
organisasi berusaha untuk nol cacat. Ishikawa mengembangkan konsep lingkaran
kualitas dan diagram tulang ikan. Taguchi mengembangkan metode untuk
mengoptimalkan proses eksperimentasi rekayasa.
Feigenbaum mengembangkan konsep kontrol kualitas
total.
BAB IX PROJECT HUMAN RESOURCE
MANAJEMEN (MANAJEMEN SUMBER DAYA)
Pengertian & Pentingnya Project Human Resource
Management
Manajemen sumber daya manusia,
disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan
peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien
dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan
(goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. MSDM
didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia - bukan mesin -
dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis. Manajemen sumber daya manusia juga
dapat didefinisikan sebagai suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang
lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat
menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
Menurut A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia
adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu
organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada
posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.
Cara mempengaruhi yang dapat
membantu dan memperburuk proyek
· Proyek
lebih mungkin untuk berhasil ketika manajer proyek mempengaruhi orang
menggunakan : Keahlian dan tantangan pekerjaan.
· Proyek
lebih mungkin untuk gagal ketika manajer proyek terlalu bergantung pada :
Kewenangan,Uang, dan Hukuman.
BAB X PROJECT COMMUNICATION
MANAJEMENT (MANAJEMEN KOMUNIKASI)
Pengertian manajemen komunikasi
Menurut Kaye (1994), kelahiran subdisiplin manajemen komunikasi tidak terlepas
dari adanya tuntutan untuk lebih membumikan ilmu komunikasi di tataran dunia
nyata. Manajemen komunikasi lahir karena adanya tuntutan umtuk menjembatani
antara teoritisi komunikasi dengan praktisi komunikasi. Para teoritisi
menghadapai keterbatasan dalam mengaplikasikan pengetahuan yang dimilkinya.
Sementara para praktisi komunikasi mengalami keterbatasan pada rujukan teoritis
atau ilmu komunikasi. Manajemen komunikasi adalah proses penggunaan berbagai
sumber daya komunikasi secara terpadu melalui proses perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengontrolan unsur-unsur komunikasi untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (Parag Diwan (1999)). Manajemen
komunikasi adalah proses pengelolaan sumber daya komunikasi yang ditujukan
untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas pertukaran pesan yang terjadi dalam
berbagai konteks komunikasi. (Antar Venus).
Kajian majemen komunikasi
Mempelajari perspektif, paradigma, teori, model, metodologi penelitian, dan
konsep-konsep komunikasi serta aspek-aspek manajerial untuk kepentingan
pengelolaan sumber daya komunikasi dalam berbagai bentuk dan konteks dalam
mewujudkan efektivitas komunikasi. Konsep manajemen dalam perspektif ilmu
komunikasi pada hakikatnya dipahami sebagai proses memengaruhi orang lain.
Selain itu, konsep dari manajemen komunikasi juga memberi saran kepada kita
bahwa kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik bukan hanya sebagai hal yang
sudah melekat dalam diri kita saja, melainkan sebagai suatu hal yang dapat kita
pelajari dan kita kembangkan.
Komunikasi dalam manajemen
Komunikasi memiliki hubungan yang
erat sekali dengan kepemimpinan, bahkan dapat dikatakan bahwa tiada
kepemimpinan tanpa komunikasi. Apalagi syarat seorang pemimpin selain ia harus
berilmu, berwawasan kedepan, ikhlas, tekun, berani, jujur, sehat jasmani dan
rohani, ia juga harus memiliki kemampuan berkomunikasi, sehingga Rogers
(1969:180) mengatakan “Leadership is Communication. Kemampuan berkomunikasi
akan menentukan berhasil tidaknya seorang pemimpin dalam melaksanakan tugasnya.
BAB XI PROJECT RISK MANAGEMENT
(MANAJEMEN RESIKO)
Pengertian manajemen resiko
Manajemen resiko adalah suatu sistem pengawasan risiko dan perlindungan harta
benda, hak milik dan keuntungan badan usaha atau perorangan atas kemungkinan
timbulnya kerugian karena adanya suatu risiko.
Proses pengelolaan risiko yang mencakup identifikasi, evaluasi dan pengendalian
risiko yang dapat mengancam kelangsungan usaha atau aktivitas perusahaan.
Suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang
berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian
risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan
menggunakan pemberdayaan /pengelolaan sumberdaya.
Istilah lain dari pengertian resiko adalah (risk) atau
risiko memiliki berbagai definisi. Risiko dikaitkan dengan kemungkinan kejadian
atau keadaan yang dapat mengancam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.
Proses Manajemen Resiko
Pemahaman risk management memungkinkan manajemen untuk terlibat secara efektif
dalam menghadapi uncertainty dengan risiko dan peluang yang berhubungan dan
meningkatkan kemampuan organisasi untuk memberikan nilai tambah.
Penanganan Resiko
Setelah dilakukan selanjutnya ditentukan apakah resiko tersebut dapat diterima
(acceptable risk) atau tidak. Apabila resiko tidak dapat diterima (non
acceptable risk), perusahaan harus menetapkan tindak lanjut perbaikan sampai
resiko terendah dengan prinsip hirarki pengendalian sbb:
· Eliminasi
· Subtitusi
· Engineering
· Administrasi
· Alat
Pelindung Diri
DAFTAR PUSTAKA
http://awangxtkj3.blogspot.co.id/2016_10_01_archive.html
http://ammarramadhan.blogspot.co.id/
http://lepran21.blogspot.co.id/
http://firmanharyanto.blogspot.co.id/2016_10_01_archive.html
http://adityarahmadi123.blogspot.co.id/2016_10_01_archive.html
http://dinzonapp.blogspot.co.id/2016_10_01_archive.html
http://pucicahya.blogspot.co.id/2016_10_01_archive.html
http://indranurug.blogspot.co.id/2016/10/manajemen-kualitas.html
http://arfadillapriatama20.blogspot.co.id/2016_10_01_archive.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar