MANAJEMEN
RESIKO
KELOMPOK :
11
Nama Kelompok : - AHMAD HUSEIN
- ALIZA AZHARI
- ADAM YOGI SPUTRA
- HARIAWAN
NURFAJRI
KELAS :
3KB02
MATA KULIAH : MANAJEMEN PROYEK DAN RESIKO
PENGERTIAN
MANAJEMEN RESIKO
Manajemen
resiko adalah suatu sistem pengawasan risiko dan perlindungan harta benda, hak
milik dan keuntungan badan usaha atau perorangan atas kemungkinan timbulnya
kerugian karena adanya suatu risiko.
Proses pengelolaan risiko yang mencakup
identifikasi, evaluasi dan pengendalian risiko yang dapat mengancam kelangsungan
usaha atau aktivitas perusahaan.
Suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam
mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian
aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk
mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan /pengelolaan
sumberdaya.
Istilah
lain dari pengertian resiko adalah (risk) atau risiko memiliki berbagai
definisi. Risiko dikaitkan dengan kemungkinan kejadian atau keadaan yang dapat
mengancam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. [3] Vaughan (1978)
mengemukakan beberapa definisi risiko sebagai berikut:
*
Risk is the chance of loss (Risiko adalah kans kerugian).
Chance
of loss
Berhubungan dengan
suatu exposure (keterbukaan) terhadap kemungkinan kerugian.Dalam ilmu
statistik, chance dipergunakan untuk menunjukkan tingkat probabilitas akan
munculnya situasi tertentu. Sebagian penulis menolak definisi ini karena
terdapat perbedaan antara tingkat risiko dengan tingkat kerugian. Dalam hal
chance of loss 100%, berarti kerugian adalah pasti sehingga risiko tidak ada.
*
Risk is the possibility of loss (Risiko adalah kemungkinan kerugian).
Istilah possibility
berarti bahwa probabilitas sesuatu peristiwa berada diantara nol dan satu.
Namun, definisi ini kurang cocok dipakai dalam analisis secara kuantitatif.
*
Risk is uncertainty (Risiko adalah ketidakpastian).
Uncertainty dapat
bersifat subjective dan objective. Subjective uncertainty merupakan penilaian
individu terhadap situasi risiko yang didasarkan pada pengetahuan dan sikap
individu yang bersangkutan. Objective uncertainty akan dijelaskan pada dua
definisi risiko berikut.
*
Risk is the dispersion of actual from expected results (Risiko merupakan
penyebaran hasil aktual dari hasil yang diharapkan).
Ahli statistik
mendefinisikan risiko sebagai derajat penyimpangan sesuatu nilai disekitar
suatu posisi sentral atau di sekitar titik rata-rata.
*
Risk is the probability of any outcome different from the one expected (Risiko
adalah probabilitas sesuatu outcome berbeda dengan outcome yang diharapkan).
Menurut definisi di
atas, risiko bukan probabilita dari suatu kejadian tunggal, tetapi probabilita
dari beberapa outcome yang berbeda dari yang diharapkan.
DERAJAT
RESIKO
Derajat risiko – degree
of risk adalah ukuran risiko lebih besar atau risiko lebih kecil. Jika suatu
risiko diartikan sebagai ketidakpastian, maka risiko terbesar akan terjadi bila
terdapat dua kemungkinan hasil yang masing-masing mempunyai kemungkinan yang
sama untuk terjadi.
Klasifikasi
Risiko
* Risiko yang dapat diukur
dan risiko yang tidak dapat diukur
* Risiko financial dan
risiko non financial
* Risiko statis dan
risiko dinamis
* Risiko fundamental
dan risiko khusus
* Risiko murni dan
risiko spekulatif
Risiko Dalam Manajemen Risiko Klasifikasikan ke
dalam :
1.
Risiko
Operasional adalah risiko yang timbul karena tidak
berfungsinya sistem internal yang berlaku, kesalahan manusia, atau kegagalan
sistem. Sumber terjadinya risiko operasional paling luas dibanding risiko
lainnya yakni selain bersumber dari aktivitas di atas juga bersumber dari
kegiatan operasional dan jasa, akuntansi, sistem tekhnologi informasi, sistem
informasi manajemen atau sistem pengelolaan sumber daya manusia.
2.
Risiko
Hazard ( BAHAYA ) factor –faktor yang mempengaruhi
akibat akibat yang ditimbulkan dari suatu peristiwa. Hazard menimbulkan kondisi
yang kondusif terhadp bencana yang menimbulkan kerugian. Dan kerugian adalah
penyimpangan yang tidak diharapkan. Walaupun ada beberapa overlapping (tumpang
tindih) di antara kategori-kategori ini, namun sumber penyebab kerugian (dan
risiko) dapat diklasifikasikan sebagai risiko sosial, risiko fisik, dan risiko
ekonomi. Menentukan sumber risiko adalah penting karena mempengaruhi cara
penanganannya.
3.
Risiko
Finansial adalah resiko yang diderita oleh investor sebagai
akibat dari ketidakmampuan emiten saham dan obligasi memenuhi kewajiban
pembayaran deviden atau bunga atau bunga serta pokok pinjaman.
4.
Risiko
strategic adalah risiko terjadinya serangkaian kondisi yang
tidak terduga yang dapat mengurangi kemampuan manajer untuk mengimplementasikan
strateginya secara signifikan.
PROSES
MANAJEMEN RESIKO
Pemahaman risk
management memungkinkan manajemen untuk terlibat secara efektif dalam
menghadapi uncertainty dengan risiko dan peluang yang berhubungan dan
meningkatkan kemampuan organisasi untuk memberikan nilai tambah. Menurut COSO,
proses manajemen risiko dapat dibagi ke dalam 8 komponen (tahap):
1.
Internal Environment (Lingkungan
internal)
Komponen ini berkaitan
dengan lingkungan dimana instansi Pemerintah berada dan beroperasi. Cakupannya
adalah risk-management philosophy (kultur manajemen tentang risiko), integrity
(integritas), risk-perspective (perspektif terhadap risiko), risk-appetite
(selera atau penerimaan terhadap risiko), ethical values (nilai moral), struktur
organisasi, dan pendelegasian wewenang.
2.
Objective setting (Penentuan tujuan)
Manajemen harus
menetapkan objectives (tujuan-tujuan) dari organisasi agar dapat
mengidentifikasi, mengakses, dan mengelola risiko. Objective dapat
diklasifikasikan menjadi strategic objective dan activity objective. Strategic
objective di instansi Pemerintah berhubungan dengan pencapaian dan peningkatan
kinerja instansi dalam jangka menengah dan panjang, dan merupakan implementasi
dari visi dan misi instansi tersebut. Sementara itu, activity objective dapat
dipilah menjadi 3 kategori, yaitu:
(1)
operations objectives; (2) reporting
objectives; dan (3) compliRisk tolerance dapat diartikan sebagai variation
dalam pencapaian objective yang dapat diterima oleh manajemen. Dalam penerapan
pelayanan pajak modern seperti pengiriman SPT WP secara elektronik,
diperkirakan 80% Wajib Pajak (WP) Besar akan mengimplementasikannya. Bila
ditentukan risk tolerance sebesar 10%, dalam hal 72% WP Besar telah
melaksanakannya, berarti tujuan penyediaan fasilitas tersebut telah terpenuhi.
Disamping itu, terdapat pula aktivitas suatu organisasi seperti peluncuran
roket berawak dengan risk tolerance adalah 0%.
Risk tolerance dapat
diartikan sebagai variation dalam pencapaian objective yang dapat diterima oleh
manajemen. Dalam penerapan pelayanan pajak modern seperti pengiriman SPT WP
secara elektronik, diperkirakan 80% Wajib Pajak (WP) Besar akan
mengimplementasikannya. Bila ditentukan risk tolerance sebesar 10%, dalam hal
72% WP Besar telah melaksanakannya, berarti tujuan penyediaan fasilitas
tersebut telah terpenuhi. Disamping itu, terdapat pula aktivitas suatu
organisasi seperti peluncuran roket berawak dengan risk tolerance adalah 0%
3.
TpwEvent Identification (Identifikasi
risiko)
Komponen ini
mengidentifikasi kejadian-kejadian potensial baik yang terjadi di lingkungan
internal maupun eksternal organisasi yang mempengaruhi strategi atau pencapaian
tujuan dari organisasi. Kejadian tersebut bisa berdampak positif
(opportunities), namun dapat pula sebaliknya atau negative (risks).
Terdapat 4 model dalam
identifikasi risiko, yaitu
(1) Exposure analysis;
(2) Environmental analysis; (3) Threat scenario; (4) Brainstorming questions.
Salah satu model, yaitu exposure analysis, mencoba mengidentifikasi risiko dari
sumber daya organisasi yang meliputi financial assetsphysical assets seperti
tanah dan bangunan, human assets yang mencakup pengetahuan dan keahlian, dan
intangible assets seperti reputasi dan penguasaan informasi. Atas setiap sumber
daya yang dimiliki organisasi dilakukan penilaian risiko kehilangan dan risiko
penurunan. seperti kas dan simpanan di bank,
4.
Risk assessment (Penilaian risiko)
Komponen ini menilai
sejauhmana dampak dari events (kejadian atau keadaan) dapat mengganggu
pencapaian dari objectives. Besarnya dampak dapat diketahui dari inherent dan
residual risk, dan dapat dianalisis dalam dua perspektif, yaitu: likelihood
(kecenderungan atau peluang) dan impact/consequence (besaran dari terealisirnya
risiko). Dengan demikian, besarnya risiko atas setiap kegiatan organisasi
merupakan perkalian antara likelihood dan consequence.
Penilaian risiko dapat
menggunakan dua teknik, yaitu: (1) qualitative techniques; dan (2) quantitative
techniques. Qualitative techniques menggunakan beberapa tools seperti
self-assessment (low, medium, high), questionnaires, dan internal audit
reviews. Sementara itu, quantitative techniques data berbentuk angka yang
diperoleh dari tools seperti probability based, non-probabilistic models
(optimalkan hanya asumsi consequence), dan benchmarking.
Yang perlu dicermati
adalah events relationships atau hubungan antar kejadian/keadaan. Events yang
terpisah mungkin memiliki risiko kecil. Namun, bila digabungkan bisa menjadi
signifikan. Demikian pula, risiko yang mempengaruhi banyak business units perlu
dikelompokkan dalam common event categories, dan dinilai secara aggregate.
5.
R3sk Response (Sikap atas risiko)
Organisasi harus
menentukan sikap atas hasil penilaian risiko. Risk response dari organisasi
dapat berupa: (1) avoidance, yaitu dihentikannya aktivitas atau pelayanan yang
menyebabkan risiko; (2) reduction, yaitu mengambil langkah-langkah mengurangi
likelihood atau impact dari risiko; (3) sharing, yaitu mengalihkan atau
menanggung bersama risiko atau sebagian dari risiko dengan pihak lain; (4)
acceptance, yaitu menerima risiko yang terjadi (biasanya risiko yang kecil),
dan tidak ada upaya khusus yang dilakukan.
Dalam memilih sikap (response), perlu
dipertimbangkan faktor-faktor seperti pengaruh tiap response terhadap risk
likelihood dan impact, response yang optimal sehingga bersinergi dengan
pemenuhan risk appetite and tolerances, analis cost versus benefits, dan
kemungkinan peluang (opportunities) yang dapat timbul dari setiap risk
response.
6. Control
activities (Aktifitas-aktifitas pengendalian)
Komponen ini berperanan dalam penyusunan
kebijakan-kebijakan (policies) dan prosedur-prosedur untuk menjamin risk
response terlaksana dengan efektif. Aktifitas pengendalian memerlukan
lingkungan pengendalian yang meliputi: (1) integritas dan nilai etika; (2)
kompetensi; (3) kebijakan dan praktik-praktik SDM; (4) budaya organisasi; (5)
filosofi dan gaya kepemimpinan manajemen; (6) struktur organisasi; dan (7)
wewenang dan tanggung jawab.
Dari pemahaman atas lingkungan pengendalian, dapat
ditentukan jenis dan aktifitas pengendalian. Terdapat beberapa jenis
pengendalian, diantaranya adalah preventive, detective, corrective, dan
directive. Sementara aktifitas pengendalian berupa: (1) pembuatan kebijakan dan
prosedur; (2) pengamanan kekayaan organisasi; (3) delegasi wewenang dan
pemisahan fungsi; dan (4) supervisi atasan. Aktifitas pengendalian hendaknya
terintegrasi dengan manajemen risiko sehingga pengalokasian sumber daya yang
dimiliki organisasi dapat menjadi optimal.
7. Information
and communication (Informasi dan komunikasi)
Fokus dari komponen ini adalah menyampaikan
informasi yang relevan kepada pihak terkait melalui media komunikasi yang
sesuai. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penyampaiaan informasi dan
komunikasi adalah kualitas informasi, arah komunikasi, dan alat komunikasi.
Informasi yang disajikan tergantung dari kualitas
informasi yang ingin disampaikan, dan kualitas informasi dapat dipilah menjadi:
(1) appropriate; (2) timely; (3) current; (4) accurate; dan (5) accessible.
Arah komunikasi dapat bersifat internal dan eksternal. Sedangkan alat
komunikasi berupa diantaranya manual, memo, buletin, dan pesan-pesan melalui
media elektronis.
8. Monitoring
Monitoring dapat
dilaksanakan baik secara terus menerus (ongoing) maupun terpisah (separate evaluation).
Aktifitas monitoring ongoing tercermin pada aktivitas supervisi, rekonsiliasi,
dan aktivitas rutin lainnya.
Monitoring terpisah
biasanya dilakukan untuk penugasan tertentu (kasuistis). Pada monitoring ini
ditentukan scope tugas, frekuensi, proses evaluasi metodologi, dokumentasi, dan
action plan.
Pada proses monitoring,
perlu dicermati adanya kendala seperti reporting deficiencies, yaitu pelaporan
yang tidak lengkap atau bahkan berlebihan (tidak relevan). Kendala ini timbul
dari berbagai faktor seperti sumber informasi, materi pelaporan, pihak yang
disampaikan laporan, dan arahan bagi pelaporan.
Jenis Manajemen Resiko
dalam kehidupan sehari – hari
Resiko Bank – Pasar
Risiko pasar adalah
sebagai risiko kerugian pada posisi neraca serta pencatatan tagihan dan
kewajiban diluar neraca yang timbul dari pergerakan harga pasar (on-and
off-balance sheet)Faktor Yang Menyebabkan Timbulnya Risiko pasar :
• Risiko pasar umum
• Risiko residual
Faktor yang Menentukan
Harga Pasar Terkait dengan Risiko
• Penawaran dan
permintaan (supply and demand)
• Likuiditas
(liquidity)
• Intervensi pemerintah
(official intervention)
• Arbitrase (arbitrage)
• Peristiwa ekonomi dan
politik (economic and political events)
• Faktor-faktor
indikator ekonomi (underlying economic factors)
Analisa resiko dibagi menjadi:
Kualitatif
Semikualitatif
Kuantitatif
Kualitatif
Semikualitatif
Kuantitatif
1.
Kualitatif
Menganalisa
dan menilai resiko dengan membandingkan parameter akibat dan peluang
dengan membandingkan matriks yang telah ditetapkan
2. Semikuantitatif
Metode
yang dipakai hampir sama dengan metode kuantitatif perbedaannya terletak pada
nilai / skor tertentu yang telah ditetapkan sesuai resikonya.
Kuantitatif
Dilakukan
dengan menentukan nilai dari masing-masing parameter yang didapat dari hasil
analisa yang representatif seperti analisa statistik, simulasi, fault tree
analisis, dll.
PENANGANAN
RESIKO
Setelah dilakukan selanjutnya ditentukan apakah
resiko tersebut dapat diterima (acceptable risk) atau tidak. Apabila resiko
tidak dapat diterima (non acceptable risk), perusahaan harus menetapkan tindak
lanjut perbaikan sampai resiko terendah dengan prinsip hirarki pengendalian
sbb:
1. Eliminasi
2. Subtitusi
3. Engineering
4. Administrasi
5. Alat
Pelindung Diri
SELESAI
ALHAMDULILLAH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar